ARTI KEPRIBADIAN DIBALIK WAJAH

1. ALIS. Dapat menunjukkan pola pikir anda.
Bila anda memiliki alis dengan pangkal tebal lalu menepis di ujung menunjukkan anda sangat berbakat dalam memulai proyek-proyek baru.
Alis yang dimulai dengan pangkal tipis dan berakhir dengan ujung lebih tebal menunjukkan orang yang berbakat mengikuti detail.
Jika alis anda tebal berarti menunjukkan kekuatan intelektual
Bila anda memiliki alis tipis tipis menunjukkan intensitas mental.
Bentuk alis yang lurus menunjukkan bahwa anda adalah orang yang baik, estetis tapi jika jaraknya terlalu dekat ke mata.
Bila alis anda terlalu tebal berarti anda adalah orang yang mudah marah dan tidak sabar.
Alis yang agak menunjuk ke telinga memberi arti bahwa anda adalah orang yang senang sikap ramah.

2. TELINGA. Menunjukkan bagaimana anda merancang realita dan bagaimana anda bereaksi secara tidak sadar terhadap hal-hal di sekitar anda.
Bila telinga anda panjang maka menunjukkan bahwa anda memiliki kemampuan mendengarkan yang luar biasa.
Jika telinga anda ukurannya sedang maka menunjukkan keluwesan dalam mendengarkan.
Tetapi jika telinga anda pendek maka menunjukkan kecenderungan bukan hanya mengumpulkan informasi tapi juga memperhatikannya secara serius.
Bentuk telinga anda yang menyudut ke dalam biasanya berarti anda mudah menyesuaikan diri.
Sedangkan telinga yang menyudut ke luar menunjukkan bahwa anda ragu mengikuti aturan masyarakat.
Untuk telinga anda yang letaknya lebih tinggi dibandingkan alis maka menunjukkan bahwa anda orang yang ingin berprestasi tinggi.

3. HIDUNG. Menunjukkan bagaimana anda mengelola uang dan apa yang membuat anda beda sebagai pekerja.
Hidung pendek menunjukkan bakat kerja keras.
Hidung panjang menunjukkan ketrampilan perencanaan dan strategi yang istimewa.
Hidung lurus menunjukkan sistematis.
Hidung melengkung mengungkapkan kreativitas.
Hidung berjendul menunjukkan pekerjaan anda maju mundur.
Hidung besar menunjukkan kemampuan mencari uang.
Jika lubang hidung lebih tertutup daripada terbuka, orang ini berkemungkinan lebih besar mempertahankan kekayaannya.

4. MULUT. Mencerminkan ekspresi diri .
Bentuk bibir penuh, pintar membuat percakapan jadi terbuka lebar dan bisa mengungkapkan sesuatu yang memalukan.
Bibir yang tipis menunjukkan bahwa anda lebih pintar dalam menyimpan rahasia pribadi.
Bibir yang pendek dapat menunjukkan bahwa anda lebih menyukai percakapan satu arah.
Anda memiliki bibir yang panjang maka menunjukkan bahwa kemampuan bicara dengan banyak orang.
Bila anda memiliki bibir penuh dan cuping telinga besar dapat menunjukkan bahwa anda adalah orang yang sangat sensual.
Bibir atas yang tipis menunjukkan orang yang kurang afeksi sedangkan bibir bawah lebih penuh menunjukkan menerima tantangan.

5. DAGU DAN RAHANG. Secara bersama-sama atau terpisah bisa mengungkapkan etika, kemampuan membuat keputusan serta cara mengatasi konflik.
Rahang yang lebar dapat menunjukkan bahwa anda cenderung lebih fisik daripada mental. Begitu juga sebaliknya jika rahang anda sempit. Sedangkan dahi tinggi menunjukkan pemikir sedangkan dahi bulat menunjukkan idealistis.
Hati-hati, ada baiknya anda berhati-hati dengan orang yang memiliki bibir atas yang menonjol keluar ke atas bibir bawah terutama jika bibir atasnya tipis. Karena orang seperti ini kemungkinan mempunyai sifat mencari mangsa.
Anda juga harus waspada dengan orang yang memiliki wajah berhidup luar biasa lancip dan menurun, bibir hampir tidak terlihat, mata kecil dan tulang pipi tinggi dengan sedikit daging. Karena orang yang memiliki bentuk wajah ini memiliki sifat yang kejam.

7 MANFAAT BELAJAR ILMU PSIKOLOG


7 Manfaat Belajar Ilmu Psikologi Untuk Meningkat Kemampuan Otak Kanan

Terdapat banyak manfaat belajar ilmu psikologi. Artikel ini adalah tentang berbagai keuntungan dari belajar psikologi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Perilaku manusia yang kompleks dapat menjadi hal yang menarik serta berguna untuk mempelajari alasan yang memotivasi perilaku tertentu. Belajar psikologi akan memberikan anda pemahaman yang lebih baik dari orang-orang dan anda akan dapat menggunakan pengetahuan ini dalam situasi dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam ilmu hukum, hal ini juga membuat ilmu psikologi erat hubungannya dengan ilmu kriminologi. Selain itu, mengejar gelar psikologi memberikan peluang pekerjaan yang menguntungkan. Berikut manfaat belajar ilmu psikologi :

1. Pemahaman diri
Siapakah yang tidak tertarik untuk memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik? Tidak ada cara yang lebih baik untuk memahami diri sendiri selain melalui pengetahuan psikologi. Semua perilaku dapat dipahami melalui pemahaman psikologi. Selain itu dapat membantu anda untuk menangani emosi negatif secara efektif.

2. Empati
Sebagian besar masalah yang timbul di antara orang-orang karena mereka gagal untuk memahami satu sama lain. Mereka tidak bisa memahami sudut pandang orang lain. Psikologi membantu anda agar dapat memahami mengapa orang berpikir sedemikian rupa. Sebagai hasilnya, anda dapat berempati terhadap orang lain. Anda mungkin tidak setuju dengan mereka, tetapi ketika anda melihat alasan di balik keyakinan mereka, anda akan dapat memahami mereka dengan lebih baik.

3. Adaptasi
Dengan peningkatan kemampuan untuk berempati dengan orang lain, anda akan mampu beradaptasi lebih baik dalam setiap kelompok sosial, baik itu di sekolah, tempat kerja, atau kelompok masyarakat lainnya, di mana terdapat berbagai jenis dan sifat manusia. Belajar psikologi akan membantu anda dalam memahami karakteristik individu. Pengetahuan tentang psikologi akan membantu dalam membangun kerjasama dalam kelompok.

4. Keterampilan komunikasi
Psikologi menjelaskan bagaimana orang dapat berkomunikasi. Dengan memahami hal ini, anda dapat menggunakan metode yang akan membantu dalam meningkatkan keterampilan komunikasi dan membuatnya lebih persuasif dan efektif. Memahami komunikasi manusia juga akan memudahkan bagi anda untuk menghindari membuat kesalahan yang menyebabkan miss komunikasi. Selain itu, dalam profesi tertentu seperti dalam penjualan, sumber daya manusia, media, motivator dsb, komunikasi adalah kuncinya, pengetahuan tentang psikologi dapat terbukti sangat bermanfaat.

5. Pemecahan masalah
Pengetahuan psikologi juga akan membantu anda dalam memecahkan masalah sehari-hari yang lebih efektif. Bila anda memiliki pemahaman tentang bagaimana orang cenderung untuk bereaksi dalam situasi tertentu, anda dapat menghadapi situasi dengan cara yang lebih baik. Selain itu, pemahaman tentang pemikiran anda sendiri dan psikologi akan memungkinkan anda untuk mengatasi masalah, tanpa kehilangan kesabaran.

6. Pemahaman yang lebih baik
Psikologi memungkinkan anda untuk memahami orang lain dengan lebih baik, melihat mereka dalam perspektif yang lebih luas. Ini akan membantu anda untuk memahami emosi irasional seseorang. Sebagai akibat dari hal ini, anda juga akan berada dalam posisi untuk membantu mereka dengan gejolak emosional mereka. Anda tidak perlu menjadi seorang konselor profesional untuk membantu orang dengan masalah mereka, anda dapat menggunakan pengetahuan anda untuk membimbing teman-teman dan keluarga.

7. Peluang karir
Ada banyak kesempatan bagi orang-orang yang mengejar gelar psikologi. Karir dalam psikologi dapat meliputi – psikolog olahraga, psikolog pendidikan, psikolog forensik, psikolog komparatif, dll. Jika dunia usaha menarik minat anda, ada juga permintaan yang besar untuk psikolog industri. Selain itu, ada permintaan yang besar bagi siswa psikologi dalam bidang apapun, karena mereka dapat menerapkan keterampilan mereka dalam berbagai situa

SABAR DAN TAWAKAL

SABAR DAN TAWAKAL

Di tengah maraknya musibah yang melanda negeri tercinta, banyak sekali seruan ulama dan para tokoh nasional agar kita bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT. Hanya dengan kesabaran dan tawakal, seluruh ujian atau cobaan dan musibah tersebut bisa dilalui dengan baik, membawa kebaikan, dan keberkahan.

Namun, kesabaran dan tawakal kadang kala terlalu mudah diucapkan, tetapi sulit merealisasikannya dalam praktik kehidupan seharihari. Akhirnya, sabar dan tawakal hanya menjadi slogan dan jargon semata, minus aplikasi yang sesungguhnya. Bersabar merupakan sifat khas kaum beriman sejati di samping bersyukur sebagaimana disebutkan dalam suatu hadis Nabi yang berbunyi, "Betapa unik sikap orang yang beriman. Semua yang terjadi pada dirinya dianggap baik.
Tidak ada sikap seperti itu, kecuali pada orang yang beriman.
Jika memperoleh kemudahan dia bersyukur, hal itu dianggap baik bagi dirinya. Dan, jika ditimpa kesulitan ia bersabar, hal itu dianggap baik bagi dirinya."

Dalam kesempatan yang lain, Rasulullah SAW senantiasa mengajarkan orang yang terkena musibah dengan sikap yang paling bermanfaat bagi dirinya, yaitu bersa bar dan introspeksi diri (al-ihtisab), dengan memberikan alasan bahwa sabar dan introspeksi diri akan dapat meringankan musibah dan memperbanyak pahala. Rasulullah juga menegaskan bahwa banyak mengeluh, kesal, dan marah akan menambah beban musibah dan menghilangkan pahala. Rasulullah menjelaskan bahwa tidak ada anugerah Allah yang lebih baik dan lebih luas bagi hamba-hamba-Nya dibandingkan kesabaran. Karena Allah SWT benar-benar mencintai orang-orang yang bersabar. (QS Ali Imran [3]: 146).

Kesabaran tidaklah muncul dengan sendirinya, tetapi ia harus diusahakan dan dibiasakan agar menjadi sifat utama diri. Di sinilah dibutuhkan pengorbanan melawan keinginan hati dan perjuangan menahan nafsu diri.

Yakinlah, dengan bekal kesabaran, dipastikan seluruh persoalan akan selesai dengan cara terbaik. Allah SWT berfirman, "Sungguh Aku memberi balasan kepada mereka pada hari ini karena kesabaran mereka. Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang." (QS Al Mu'minun: 111).

Sementara itu, tawakal merupakan pelengkap sejati sifat sabar. Tawakal merupakan kerja hati memasrahkan seluruh ujian dan cobaan kepada kehendak-Nya. Menurut Basyar al-Hafi dan Yahya bin Muaz, tawakal berkaitan erat dengan keridaan kita menjadikan Allah sebagai pelindung dalam kehidupan.

Kehadiran tawakal dalam diri akan menghadirkan kemudahan mengatasi persoalan. Karena kita benar-benar mengharap pertolongan dan kemudahan hanya dari Allah SWT Yang Mahakuasa dan Maha Penolong. Penulis yakin, bila kombinasi kesabaran dan tawakal senantiasa hadir dalam diri dan jiwa setiap manusia, kemudahan dan kesuksesan akan menjadi capaian terbaiknya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang sabar dan tawakal. Amin.

MANFAAT SHOLAT BAGI KESEHATAN

Manfaat Gerakan Sholat bagi Kesehatan

Sujud Bikin Cerdas
Shalat adalah amalan ibadah yang paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan-gerakannya sudah sangat melekat dengan gestur (gerakan khas tubuh) seorang muslim. Namun, pernahkah terpikirkan manfaat masing-masing gerakan? Sudut pandang ilmiah menjadikan shalat gudang obat bagi berbagai jenis penyakit!
Saat seorang hamba telah cukup syarat untuk mendirikan salat, sejak itulah ia mulai menelisik makna dan manfaatnya. Sebab salat diturunkan untuk menyempurnakan fasilitasNya bagi kehidupan manusia. Setelah sekian tahun menjalankan salat, sampai di mana pemahaman kita mengenainya?

TAKBIRATUL IHRAM
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

RUKUK
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.

I’TIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: Ftidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

SUJUD
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir.
Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

DUDUK
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

SALAM
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar-dalam.

PACU KECERDASAN
Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa? Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yamg memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak.
Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.
Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry, AS. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.

PERINDAH POSTUR
Gerakan-gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching). Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan.
Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan.
Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

MUDAHKAN PERSALINAN
Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

PERBAIKI KESUBURAN
Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.
Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.

AWET MUDA
Pada dasarnya, seluruh gerakan salat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.
Gerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan punya pengaruh besar pada keÃ,kencangan. kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi wajah dan leher. Yang tak kalah pentingnya, gerakan ini menghindarkan wanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya.

ASAL MULA NAMA "INDONESIA"

ASAL MULA NAMA INDONESIA

Rasanya aneh jika kita tidak mengetahui arti dan makna dari kata negara kita “Indonesia”. Berikut adalah penjabaran arti dari kata Indonesia :
Asal-usul nama Indonesia

Pada zaman purba, kepulauan tanah air disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan tanah air dinamai Nan-hai(Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa Indoa menamai kepulauan ini Dwipantara(Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa(pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.

Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi(kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil “Jawa” oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. Dalam bahasa Arab juga dikenal Samathrah (Sumatra), Sholibis (Sulawesi), Sundah (Sunda), semua pulau itu dikenal sebagai kulluh Jawi (semuanya Jawa).

Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah “Hindia“. Semenanjung Asia Selatan mereka sebut “Hindia Muka” dan daratan Asia Tenggara dinamai “Hindia Belakang”. Sedangkan tanah air memperoleh nama “Kepulauan Hindia” (Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Indien) atau “Hindia Timur” (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah “Kepulauan Melayu” (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel Malais).

Pada jaman penjajahan Belanda, nama resmi yang digunakan adalahNederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur).

Eduard Douwes Dekker ( 1820 – 1887 ), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga “Kepulauan Hindia” ( Bahasa Latin insulaberarti pulau). Nama Insulinde ini kurang populer.

Nusantara

Pada tahun 1920, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker ( 1879 – 1950), yang dikenal sebagai Dr. Setiabudi (cucu dari adik Multatuli), memperkenalkan suatu nama untuk tanah air kita yang tidak mengandung unsur kata “India”. Nama itu tiada lain adalah Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh JLA. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.

Pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit, Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam Bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). Sumpah Palapa dari Gajah Mada tertulis “Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa” (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat).

Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyahitu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asliantara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu “nusa di antara dua benua dan dua samudra”, sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.

Sampai hari ini istilah nusantara tetap dipakai untuk menyebutkan wilayah tanah air dari Sabang sampai Merauke.

Indonesia

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan ( 1819 – 1869 ), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Ingris, George Samuel Windsor Earl ( 1813 – 1865 ), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama:Indunesia atau Malayunesia (nesosdalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis:

“… the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians“.

Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon ( Srilanka ) dan Maladewa. Earl berpendapat juga bahwa nahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah “Indian Archipelago” terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.

Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan:

“Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago“.

Ketika mengusulkan nama “Indonesia” agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama “Indonesia” dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.

Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826 – 1905 ) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah “Indonesia” di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah “Indonesia” itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalamEncyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah “Indonesia” itu dari tulisan-tulisan Logan.

Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat ( Ki Hajar Dewantara ). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.

Nama indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti indisch (Hindia) oleh Prof. Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander (pribumi) diganti dengan indonesiër (orang Indonesia).

Identitas Politik

Pada dasawarsa 1920-an, nama “Indonesia” yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama “Indonesia” akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.

Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.

Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya,:

“Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut “Hindia Belanda”. Juga tidak “Hindia” saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya.”

Di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924). Pada tahun 1925, Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama “Indonesia”. Akhirnya nama “Indonesia” dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.

Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; parlemen Hindia Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Hindia Belanda agar nama “Indonesia” diresmikan sebagai pengganti nama “Nederlandsch-Indie”. Tetapi Belanda menolak mosi ini.

Dengan jatuhnya tanah air ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama “Hindia Belanda”. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, lahirlahRepublik Indonesia.
Asal istilah nama Indonesia


Nama ” INDONESIA” muncul pertama kali tahun 1850 yang diciptakan/dipakai oleh James Richard Logan (ahli hukum Skotlandia) Menurutnya dia lebih menyukai isitilah geografis “Indonesia” yang bersinonim dengan “Kepulauan Hindia”.

Pendapatnya merupakan penolakan terhadap istilah “indunesians” dan “Melayunesians” yang digunakan oleh George Samuel Windsoe Earl untuk menyebut penduduk Kepulauan Malayan.

JR Logan menciptakan istilah baru ” Indonesia” untuk menyebut penghuni wilayah gugusan nusantara dan membaginya menjadi 4 wilayah geografis : 1. Indonesia Barat terdiri dari Sumatera, semenanjung Melayu, Kalimantan, Jawa dan pulau-pulau antara. 2. Indonesia Timur Laut terdiri dari Formosa hingga gugusan Kepulauan Sulu dan Mindanao di Philipina hingga Kepulauan Visaya. 3. Indonesia barat daya terdiri dari Pantai timur Kalimantan hingga Papua Nugini termasuk gugusan kepulauan di papua barat, Kai dan Aru. dan 4. Indonesai Selatan terdiri dari gugusan kepulauan selatan trans-Jawa, anatara Jawa – Papua Nugini atau dari Bali hingga gugusan Kepulauan Timor.

Loga adalah orang yang pertama mengenalkan nama “Indonesia”, kemudian Adolf Bastian guru besar Etnologi Universitas Berlin yang mempopulerkannya di dunia akademis selama kurun waktu 1884-1894. Nama Indonesia sudah dikenal sebagai istilah budaya dan geografis, karena secara politis wilayah ini dikuasai Belanda dengan sebutan Nederlandsch-Indie )Hindia Belanda).

Makna politis terminologi Indonesia baru tumbuh setelah abad ke-20, setelah Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara) memakainya melalui pendirian biro pers Indonesische Per-bureu saat diasingkan ke negeri Belanda tahun 1913. Th 1922 atas prakarsa Mohammad Hatta mengubah nama Indische Vereeniging menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia yang merupakan organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Belanda yang didirikan tahun 1908.

Era ini merupakan penguatan gerakan pemakian nama “INDONESIA” sebagai penggagti istilah “Hindia belanda” oleh kalangan pemuda dan mahasiswa Indonesia hingga mencapai kemerdekaan. Hal ini juga dibarengi adanya perubahan nama majalah milik Perhimpoenan Indonesia yauti Hindia Belanda menjadi “Indonesia Merdeka ” Sementara itu di tanah air, pergerakan memakai nama “Indonesia” dimulau th 1942 oleh dr.Soetomo pendiri Indonesische Studie Club. Setahun kemudian, Jong Islamieten Bond membentuk Kepanduan National Indonesische Padvinderi (NATIPIJ).

Nama “Indonesia” sebagai suatu negara dan bangsa baru muncul saat Soekarno – Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia tgl 17 Agustus 1945. Kini Indonesia memasuki usianya yang ke-63 usia yang tidak muda lagi, apakah sudah terwujud cita-cita para pendiri negeri ini ?

Sekian sekilas tentang paparan sejarah bangsa indonesia semoga kita tetap tergugah untuk melestarikan nilai-nilai sejarah dan asal-usul diri kita sebagai bangsa yang besar dan bisa memberikan efek positif terhadap motivasi diri para generasi kita kelak untuk tetap menjaga nilai-nila luhur bangsa ini.

FAKTA GOLPUT PEMILU


Fakta Sebenarnya tentang Golput Pemilu



1. Sah tidaknya Pemilu tak ditentukan seberapa banyaknya jumlah golputer. Misalnya, jumlah anggota WNI yang berhak memilih 150 juta jiwa, tapi realitasnya yang memilih hanya 60 juta orang, sedangkan yang golput sebanyak 90 juta orang. Maka, PEMILU TETAP berlangsung dan SAH! Jadi, golput tidak punya kekuatan.

2. Terpilih tidaknya seorang CALEGmenjadi anggota dewan tak terpengaruh dan TIDAK PULA ditentukan oleh suara golput, tetapi berdasarkan suara terbanyak dari pemilih sah. Misalnya, jumlah anggota DPR yang ditetapkan 500 orang. Jumlah anggota DPR itu akan tetap terpenuhi meskipun jumlah rakyat pemilih hanya 60 juta atau bahkan hanya 10 juta orang. Di sini golput juga tidak ada efeknya.

3. Jumlah orang yang golput itu SAMA SEKALI TIDAK DIPERHITUNGKAN keberadaannya dalam UU Pemilu. Dengan kata lain: jumlah suara golput sebanyak 10.000 orang itu misalnya, dianggap tidak ada, dan PASTI DIKALAHKAN dengan jumlah 500 orang yang memilih.

4. Suara golputer itu, realitasnya, tidak dapat menjadi solusi dan tidak mempunyai pengaruh apapun untuk kebaikan negeri ini. Hingga kini,golput tidak ada legalitasnya yang mampu menuntut sah atau tidaknya hasil pemilu. Golput juga tidak bisa menurunkan atau mengangkat seorang presiden atau kepala daerah terpilih.

5. Golput itu umumnya bukan dari pemikiran rasional tapi emosional. Biasanya mereka yang golput itu akibat rasa kecewaan, pesimis, putus asa dan apatis terhadap keadaan negeri ini. Bahkan, apatis (tidak peduli) bila negara dan bangsa ini dikuasai/dijarah oleh para penjahat.

6. Dengan sistem dan peraturan UU Pemilu yang ada, salah satu yang diinginkan oleh para koruptor itu adalah: semakin banyak anggota masyarakat yang memutuskan untuk golput, agar mereka lebih mudah menjadi anggota dewan dengan ‘money politic’.

7. Sikap golput ini akan makin berbahaya jika yang golput adalah orang-orang shalih dan baik. Sebab, ketidaksertaan mereka dalam Pemilu akan menambah sedikit dukungan untuk orang baik-baik di panggung kekuasaan. Jika orang-orang baik itu semakin sedikit, maka peluang para koruptor dan penjahat akan semakin mudah melenggang kepanggung kekuasaan. Misalnya, jika anggota dewan itu seharusnya 500 orang, maka kalau jumlah orang baik-baik hanya 100 orang, secara otomatis orang tidak baik itu menjadi 400 orang.

AKU INGIN BERJILBAB SEPERTI KAKAK


AKU INGIN BERJILBAB SEPERTI KAKAK (... KISAH NYATA MENYENTUH HATI ...)





Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Ada segores pedih saat ku ukir namamu dik…, Perih. Seakan ribuan belati menusuk ke hati, meninggalkan gumpalan sedih di lubang rasaku.. Penyesalan yang tak berujung, yang membuatku merutuki diri ini yang begitu ego diri. Allah…, Ampuni aku.. Adik, maafkan kakak….

Aku mengenalmu pertama kali ketika kami masih berpakaian putih abu-abu, dan berlanjurt di tingkat kuliah. Aku masih teringat sinar matamu saat aku memasuki kelasmu, dan kamu mengajak kami dan teman-temanmu memanfaatkan waktu kalian di sela waktu luang dalam sebuah majlis ilmu. Kajian jum’at, yang rutin ku jalankan bersama teman-teman akhwatku di rohis.

Sayangnya, sepertinya teman-temanmu tidak begitu merespon, mereka lebih suka menghabiskan waktunya dengan bergosip dan hal-hal yang tidak bermanfaat, tapi kamu berbeda. Kamu terlihat istimewa. Kamu datang, dengan wajah penuh riang. Dik, sampai sekarang aku masih ingat senyuman yang tak penah lepas dari wajahmu.

Senyuman yang dapat menghilangkan segala penat dan lelahku karena tugas-tugas yang menumpuk, program kerja di rohis yang begitu padat, rapat-rapat dan pertemuan yang begitu melelahkan. Tapi kamu…, yah kamu tetap riang dan seolah mengajarkan kami kakak-kakakmu untuk tetap semangat dan menikmati dunia dengan riang.

Kamu semakin dekat pada kami, kamu begitu mudah menyerap segala pengetahuan yang kami berikan kepadamu. Kamu cerdas dik. Mungkin karena belajar dengan hati, kamu begitu mudah menerima kebaikan. Kamu hanif dik, hatimu begitu lembut dengan kebenaran… Allahu akbar, aku malu dik saat menyadari betapa banyak kesombongan di hati ini, tak seperti kau yang sangat bersahaja.

Aku mulai menyadari, dirimu sangat berbeda dengan teman-temanmu. Kamu begitu dekat dengan kami, senior-seniormu, bahkan sangat manja, berbeda dengan teman-temanmu yang cukup segan kepada kami.

Tapi aku suka sifatmu dik, aku seolah memiliki adik baru. Kamu sangat perhatian pada kami, terutama padaku. Itu yang ku rasa dulu, setiap di sela jam istirahat, kamu pasti selalu membawa coklat untukku, dan berbisik padaku:

“Kak, jangan bilang sama kak iva yah, aku cuma kasih kakak. He he he.” Katamu dengan wajah penuh rahasia. Aku tertawa, menyambutnya juga dengan wajah tak kalah licik. Ha ha ha ( mb.iva mungkin kamu ingat itu…lucunya adik kita yang satu ini.

Tapi ternyata aku salah, kau melakukan hal yang sama pada mb.iva juga. Kami tertipu, tetapi kami tetap senang. Begitulah caramu membuat kami merasa begitu kamu cintai. Allah, begitu banyaknya dia mengajari kami.Hari itu kamu mendatangiku, dengan wajah penuh semangat lebih dari biasanya. Kamu bertanya kepadaku:

“Kak, aku mau kayak kakak. Menutup aurat dengan sempurna.” Allahu Akbar ! aku menyambut dengan begitu bahagia. Aku sampaikan pada uphi, Hilda dan ade, serta akhwat-akhwat yang lainnya.

Mereka merespon dengan begitu bahagia. Kau memintaku menemanimu membeli kain, tentu saja aku mau. Subhanallah, bahagianya hatiku saat itu. Serasa tiada hari terindah melebihi ketika aku pergi bersamamu pada hari itu.

Beberapa hari kemudian kamu datang dengan wajah cemas. Katamu, keluargamu tidak senang dengan perubahanmu, bahkan mereka pernah menyembunyikan jilbabmu. Kamu pun kini ragu dengan pilihanmu. Aku mencoba meyakinkanmu bahwa Allah lah sebaik-baik penolong. Tak ka nada yang bisa menyakitimu dalam lindungan-Nya. Kamu menangis.

Kemudian aku mengajakmu ke mushola. Kita shalat dhuha, dan selesai shalat kamu berkata mantap, “Aku mantap untuk memakainya kak.” Subhanallah, ya Allah, Engkau penguasa hati makhluk-Mu…

Keesokan harinya, kamu dengan jilbab lebarmu, dengan wajah yang sangat berbahagia. Aku memeluk dan menciummu dengan penuh sayang. Aku mencubit pipi tembemmu yang besemu merah, semua akhwat memelukmu dengan bahagia, ahlan wa sahlan yaa ukhti, semoga kamu terjaga dalam busana syar’i ini.

Kamu pun smakin dekat padaku, sangat perhatian pada kami smua, tak pernah seingatku kamu tak datang menjengukku setiap kali aku sakit. Kamu selalu datang walau dalam kondisi sangat lelah.. Dik, kakak sangat bangga padamu..

Kamu semakin aktif, semua amanah yang diberikan mampu kamu kerjakan dengan penuh semangat. Bahkan, rasanya tanpa kamu, kami sangat kerepotan. Kami sangat sayang padamu dik.

Tak terasa 2 tahun kebersamaan kita…. Aku lulus, dan harus meninggalkan kampus kita tercinta, meninggalkan rohis MPM KARAMAH (Mahasiswa Pencinta -Mushallah Kerukunan Remaja Mushallah Aliyah) yang kami rintis dari awal dengan penuh perjuangan, akhwat-akhwatku, adik-adik mentorku, perjuangan kami. Aku harus meninggalkan mereka semua.

Termasuk kamu dik. Kamu menangis, kamu meminta kami agar tak meninggalkan kalian. Yah, kami berjanji akan lebih sering mengunjungi. Tak akan berhenti memperhatikanmu dan yang lain. Tapi, ternyata….

Semua hanya janji, kami masuk dalam lingkungan kampus, yang kesibukannya menumpuk, terlebih aku mengambil fakultas paling sibuk di antara semua fakultas yang ada… Aku tak menepati janji, aku ingkar padamu dik. Allah, ampuni aku…

Aku melupakanmu, aku mulai sibuk di lembaga dakwah kampusku, yang juga meminta perhatian yang sangat besar. Kuliah-kuliahku, lab-labku yang membuatku tak punya waktu untuk yang lain, termasuk padamu. Aku mulai melupakanmu, tapi kamu sering sekali menelponku.

Yah…telpon-telponmu dik.. .Allah, jika mengingat ini, sungguh penyesalanku seakan tak ada habisnya. Kamu begitu sering menelponku, menceritakan semua keadaan di SMU kita, tentang keluargamu yang semakin menentangmu, tentang saudaramu yang sangat membencimu, tentang tidak adanya orang yang mau mendengarkan seluruh keluh kesahmu.

Bahkan terkadang, kamu meneleponku sampai dua jam. Dan aku yang begitu egois, mulai bosan dengan semua keluhanmu. Aku yang terkadang begitu lelah dengan rutinitasku, yang hanya mencuri waktu untuk istirahat, juga harus terganggu dengan teleponmu. Ampuni hamba ya Allah…, aku mulai menghindarimu, tak ku jawab telepon-teleponmu, tapi kamu sekalipun tidak marah. Ya Allah…

Suatu hari, kamu datang ke rumah dengan wajah letih, tak ku temukan keceriaan itu lagi. Ada yang aneh pada dirimu dik, aku sangat terkejut melihatnya…

Wajahmu yang dulu penuh semangat dan selalu dihiasi senyum,keceriaan, yang biasanya mampu mengobarkan semangat orang-orang di sekitarmu. Kini kamu begitu berbeda, wajahmu begitu pucat, loyo, tanpa semangat hidup seperti dulu.

Tubuhmu dik…, Allah… ada apa dengan dirimu dik ? dulu kamu begitu gemuk menggemaskan, dengan pipi tembem yang sangat lucu hingga matamu yang sipit akan semakin kecil saat dirimu tersenyum.

Dulu kami (akhwat-akwhat) di rohis sering menyebutmu “Roti donatku” dan kamu akan membalasnya dengan wajah cemberut, yang kemudian diikuti dengan merajuk… tapi kini, kamu sangat kurus dik… sakit kah dirimu ? ini memang pertemuan pertama kita setelah aku lulus, selama ini kita hanya berkomunikasi melalu telepon..

Dulu setiap kali kita berkumpul kamu akan menceritakan semua pengalamanmu padaku, bibirmu akan terus berceloteh tanpa henti, dengan riang dan semangat… aku selalu menjadi pendengar setiamu… tapi kini kamu hanya diam membisu, tercenung tanpa berkata apa-apa….

Saat ku tanya kamu dari mana ? kamu hanya menjawab dengan singkat bahwa kamu hanya kebetulan lewat setelah pulang tarbiyah… lalu selebihnya kamu hanya diam… Dik, tahukah kau, betapa banyak yang ingin ku tanyakan kepadamu? tapi aku tak ingin menambah penatmu dengan pertanyaan-pertanyaanku. Jadi ku biarkan saja kamu dalam diammu… hingga akhirnya kamu tertidur… Aku menatap wajahmu yang teduh dalam tidurmu… dik, sebenarnya apa yang terjadi denganmu ?

Lalu kamu pun pamit, pergi tanpa sedikitpun cerita sebagaimana lazimnya….

Aku kembali dalam duniaku, Kuliahku, labku, amanah dakwahku… Dan.. Ya Rabb, aku kembali melupakanmu dik, hingga kemudian aku menerima sebuah telepon dari temanmu, “Kak, Diana sakit, sudah 1 minggu dia tidak masuk sekolah, kayaknya parah, kalau bisa kakak sempatkan waktu untuk menjenguknya, dia selalu menanyakan kakak dan akhwat-akhwat yang lain.” aku tercenung di ujung telepon, tak tahu harus berbuat apa..

Saat aku dan akhwat-akhwat lain tiba di rumahmu, segera kami ke kamarmu, kamar sempit yang pengap. Hatiku miris…, aku baru kali ini ke rumahmu dik. Rabb, aku baru menyadari betapa aku tidak memperhatikan saudaraku yang memberiku parhatian luar biasa selama ini.

Hatiku perih melihat keadaanmu, tubuhmu begitu kurus seperti seonggok tulang berselimut kulit, aku bahkan tak mampu mengenalimu, tubuhku bergetar, dadaku sesak menahan tangis, air mataku jatuh tak mampu ku bendung..

Aku mendekatimu, kamu berusaha tersenyum tapi yang ku lihat adalah ringisan menahan sakit. Aku mencoba menahan perasaanku. Aku memelukmu, mencium keningmu, akhwat yang lain pun melakukan yang sama… kamu tersenyum, mencoba menggapai tanganmu, ku raih dan ku genggam tangan kurusmu… ku mencoba menghiburmu dengan berbagai cerita lucu, kamu tertawa, akwat-akhwat pun tertawa, tapi aku menangis di sini.

Di lubuk hati terdalamku, meratapi keacuhanku…,Ketika ingin pamit, kau ingin menahanku, maafkan kakak dik, harusnya dulu aku menemanimu lebih lama dalam kesakitanmu…

Aku mencoba bertanya pada ibumu kenapa kamu tidak dibawa ke Rumah Sakit, dan kembali ku temukan jawaban yang menghempaskan perasaanku hingga hancur berkeping-keping, kau menderita kanker kelenjar getah bening. Dan karena ekonomi, tak punya biaya, kamu hanya di bawa ke puskesmas. Kamu sudah pernah dibawa ke RS tapi di keluarkan karena tak punya biaya…

Rabbana, apa gunaku selama ini, inikah ukhuwah yang aku dengang-dengunkan selama ini? inikah ikatan persaudaraan bagai satu tubuh yang selalu aku ikrarkan dalam setiap majelis yang aku bawakan? inikah kasih sayang yang aku serukan? Tidak, aku harus melakukan sesuatu untukmu dik…

Saat itu segera aku bertanya kepada kakakku, dan katanya aku harus mengambil surat keterangan tidak mampu untukmu agar kamu dapat segera di rawat secara gratis…Tunggu aku, aku akan berusaha… ku bisikkan padamu bahwa aku pasti kembali…

Aku kembali menjengukmu dik bersama hilda dan uphi serta beberapa akhwat lain. Aku belum berhasil menyelesaikan urusan surat miskin itu, ternyata harus dengan berbagai macam prosedur, tapi aku akan berusaha dik…Kali ini kondisimu semakin memburuk. Aku memelukmu dan dan kamu berkata “Ini kakak yang cengeng itu yah?” kamu tersenyum..

Aku terperanjat, Rabbana… Dik apa kamu sekarang tidak bisa melihatku ? kamu tersenyum dan berkata, “Kak, afwan kalo bicara suaranya di kencengin yah, aku sudah tidak bisa melihat dan mendengar lagi.”

Tubuhku bergetar, aku tahu wajahku pucat pasi saat itu, aku pun tak bisa membendung tumpahnya air mataku, aku menangis. Para akhwat menarikku menjauh darimu. Dalam pelukan akwat, aku tumpahkan segala rasaku, sedihku, penyesalanku, dan ketakutanku… aku takut kau tak mampu bertahan dik… sungguh aku sangat takut kehilanganmu.

Tiba-tiba kamu tidak sadarkan diri, tak lama kemudian kamu siuman lagi, begitu seterusnya…

Allah, kurasakan aroma sakaratul maut semakin dekat di ruangan ini… ku raih tangan ringkihmu.. inilah tangan yang dulu sering memelukku dari belakang, menutup mataku dan menyuruhku menebak siapa dia, dan tentu saja aku tahu, tak ada tangan yang segemuk punyamu dik, saat aku menjawab, “Pasti si roti donat” kamu tertawa… tapi kini tangan itu tak mampu bergerak lagi… Aku usap air mata di pipimu dik, kamu menangis, apakah kamu merindukanku, merindukan kami saudaramu, yang telah melupakanmu ? sudihkah kau memaafkan kami dik ?

Aku mendekatkan bibirku ke telingamu, aku tak tahu apakah saat itu kau sadar atau tidak. Aku bisikkan kalimatullah. Aku menuntunmu menyebut nama-Nya “Laa Ilaaha illallaah…laa Ilaaha illallah…” bibirmu bergerak dan aku mendengarmu berkata “Allah…Allah..”

Rabbana inikah sakaratul maut… sesakit inikah…??? Ya Rabbal izzati… Allahummagfirlahu, Allahummarhamhu… Ampunilah dia, Rahmatilah dia…Aku baru selesai shalat subuh, yang kemudian aku lanjutkan dengan Al-Ma’tsurat dzikir pagi. Hari ini aku berencana mengambil surat keterangan miskin untukmu, yang dijanjikan selesai hari ini, aku sangat bersemangat.

Kamu akan segera di rawat dik. Saat baru saja aku hendak mandi, telepon berbunyi, ternyata dari ukhti Uni, mungkin dia mengajak menjengukmu lagi, tentu saja aku mau, tapi aku salah, berita yang aku terima sungguh sangat membuatku terguncang.. “Ukhti, adik kita Diana… Innalillahi wa innailaihi Rojiun”

Aku tak mau berburuk sangka ” Uni, kamu ngomong apa sih ? ada apa ? ngomongnya jangan nangis gitu dong…?” kataku mencoba menenangkan diri .

“Diana ukh, dia sudah nggak ada, dia meninggal tadi malam jam 01.00, kita doakan yah.. nanti kita sama-sama melayat ke rumahnya”

Rabbana… aku terdiam, tak mampu berkata-kata, serasa ada benjolan besar di tenggorokanku yang siap meledak, aku terdiam, tak ku hiraukan uni yang terus memanggilku dan terus menyuruhku bersabar.. aku terduduk.. menangis.. aku tumpahkan segala kesedihanku, penyesalanku, keacuhanku, ketakpedulianku, keegoisanku…

Wajahmu terus berkelabat dalam benakku, senyummu, tawamu, manjamu, semangatmu… aku terus menangis…

Baru saja jenazahmu di bawa dari rumahmu. Ibumu sejak tadi tak sadarkan diri. Kakakmu yang kamu bilang membencimu ternyata sangat mencintaimu, dia yang merawatmu selama kamu sakit. Dik, begitu banyak orang yang datang melayatmu, menghantar jenazahmu, mensholatimu.. .aku hanya bisa diam menatap iringan membawamu ke tempat pembaringanmu meninggalkan kami…

Dik, kakak tak mampu menemanimu lagi seperti dulu, tak akan ada lagi telepon-teleponmu dan smsmu yang kini dan hingga kini ku rindukan dan selalu ku nanti tapi aku tahu hanya akan berbalas kesedihan. Tak ada lagi coklat-coklat kejutan rasa cintamu pada kami… Tak ada lagi cerita-ceritamu tentang masalah-masalahmu yang kini dan hingga kini selalu ku nantikan dan ku tahu hanya berbalas kecewa.

Dik, maafkan kakak, Semoga kau tenang disana, semoga kau dapat menahan himpitan kubur yang kita semua akan merasakannya. Rabbana… Lapangkanlah kuburnya, terangilah dengan cahaya-Mu, jauhkanlah dia dari adzab kubur… Bukakanlah pintu jannah-Mu, sungguh dia adalah mujahidah-Mu, dia adalah tentara yang memperjuangkan agama-Mu..

Ku tahu saat ini begitu banyak dari kami menangisi kepergianmu mujahidah, namun aku pun yakin, ribuan penduduk langit bersorak menyambut kedatanganmu dan ribuan malaikat menaungimu dalam hamparan sayapnya… dalam kedamaian di sisi Rabbmu… Pergilah adikku… kakak ridho..

“Kak, apa aku juga bisa disebut mujahidah ? aku kan tidak berperang” …tertawa…

“Tentu saja dik, setiap orang yang memperjuangkan agama Allah dan mati dalam keyakinan pada-Nya adalah seorang mujahid-mujahidah.” …

“Kak, aku mau berjilbab lebar seperti kakak, pantas nggak yah? aku kan gendut…?” …katamu tersenyum malu…

“Kau akan sangat cantik dengan busana syar’i dik, masih adakah yang lebih penting dari kecantikan di mata Allah…?”

….Kau tertawa…

“Aku mauuuuu cantiiik di mata Allah…” …Tertawa riang….

"Untuk adikku Diana tenanglah disana, dalam perlindunganNya, tak akan ada yang mampu menyakitimu dik…”

Wallahu a'lam bishshawab, ..
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

~ o ~

FENOMENA K-POP

Pada tahun 2011 lalu, Indonesia kebanjiran “produk-produk” Korea. Kalangan anak muda kota besar sedang demam dan menggandrungi segala hal berbau Korea, mereka fasih menirukan lirik lagu Korea. Bukan hanya sebatas lagu saja yang membanjiri Indonesia, tapi juga merambah ke dunia fashion, style rambut dan gaya bicara juga jadi tren saat itu. Stasiun televisi swasta gencar banget memutarkan lagu-lagu boysband dan girlsband Korea, drama Korea dan juga film Korea. Tidak hanya di televisi, toko fashion yang menjual baju dan aksesori Korea laris bak kacang goreng, laris manis menjamur dimana-mana. Ya, K-pop lovers, itulah istilah untuk para penggemar Korea. So, ada apa dengan Korea? Kenapa “gaya” mereka begitu digandrungi dan digemari kawula muda di Indonesia, apa yang membuat segala sesuatu yang berbau Korea begitu mempesona di mata mereka? Kamu pasti sering dengar Super Junior, Wonder Girl, BigBang dan sederet grup band Korea lainnya. Banyak anak muda yang berpendapat personil grup dari Korea berwajah ganteng dan cantik serta penampilannya yang keren dan fashionable. Mereka seakan membius anak muda kita supaya tidak beranjak dari televisi dan berteriak-teriak histeris ketika menonton konser mereka. Walaupun para remaja itu tidak mengerti bahasa yang diucapkan boysband dan girlsband tersebut, tapi mereka tetap asyik dan enjoy mendengarkan lagu yang dibawakan. Ingat bahwa musik itu bahasa universal. Dan fenomena K-pop ini ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga melanda Thailand, Singapura dan Malaysia untuk kawasan Asia Tenggara, bahkan sudah sampai di Amerika dan Eropa.

Musik Korea sebenarnya sudah ada sejak tahun 1930-an. Namun penjajahan Jepang atas Korea membuat perkembangan musik K-pop tenggelam oleh dominasi budaya musik pop Jepang. Baru di era tahun 1950-1960an pada saat Amerika Serikat masuk ke Korea Selatan musik Korea bermetamorfosis menjadi musik pop modern. Seringnya angkatan militer Amerika menggelar pertunjukan konser di pangkalan militernya di Korea disinyalir sebagai faktor yang menggiring musik Korea berkembang menjadi K-pop seperti sekarang ini. Debut grup musik Seo Taiji and Boyz membawa warna baru dengan mengkombinasi unsur pop modern dengan genre musik rap, rock dan techo Amerika di tahun 1992. Kesuksesan grup-grup ini dalam menggelar konser di Korea Selatan diikuti kelompok lain seperti Panix dan Deux. Dan di era tahun 1990an musik Korea lebih banyak didominasi oleh aliran Dance dan Hip Hop. Pada waktu itu banyak bermunculan grup “teen idol” seperti CLON, HOT dan Sechs Kies yang merajai tangga musik Korea dengan membidik target penikmat musik dari kalangan anak muda Walaupun pada akhirnya grup “teen” itu banyak yang bubar dan lebih memilih bersolo karir. Di tahun 2000, aliran Hip Hop dan R&B dengan kiblat Amerika mulai menjadi tren, MC Mong, 1TYM, Rain, Big Bang adalah beberapa grup yang menuai kesuksesan besar di Korea dan luar negeri. Sedangkan di era sekarang ini musik K-pop masih dengan nuansa dance dan R&B juga Hip Hop yang dibawa oleh boysband dan girlsband yang juga berhasil meraih kesuksesan di Indonesia.

Sedangkan untuk serial drama Korea munculnya Meteor Garden, Winter Sonata, Endless Love dan Full House terbukti sukses menarik animo masyarakat Indonesia untuk menonton. Alur cerita yang ringan, romantis dan mengharukan serta penampilan memikat dari aktris dan aktornya membuat serial drama Korea langsung menjadi tontonan wajib para remaja. Selain itu kelebihan dari serial drama Korea terletak pada soundtracknya easy listening dan dari situlah remaja mulai mencari tahu jenis musik apakah yang sedang tren di negeri ginseng tersebut. Para penggemar K-pop mengaku mereka menyukai lagu-lagu Korea karena musik yang energik di samping penampilan para personilnya yang cute dari para personilnya dan juga cowok-cowok bertampang “cantik” tapi tetap terlihat maskulin. Jangan heran, mayoritas penggemar K-pop di Indonesia adalah kaum wanita.

Untuk dunia fashion, K-pop lovers juga tidak ketinggalan ikut bergaya cute seperti artis Korea. Baju hanbok (Pakaian tradisional masyarakat Korea) berbahan rajut tapi dengan desain yang lebih chic dan stylish, lalu modelbabydoll, bolero sering dipakai para K-pop Lovers. Bahasa Korea seperti istilah K-Pop juga sering kita dengar di kala para remaja sudah berkumpul dan berinteraksi bersama, misalnya Fighting! (Semangat), Chukkae (Semangat Yah) dan Gumawo (Terima Kasih). Juga banyak sekali yang membuat fanpage di Facebook beranggotakan penggemar K-pop. Yang lebih menarik lagi, di Amerika fenomena demam K-pop telah menggugah walikota Nevada, Carolyn G Goodman yang menetapkan tanggal 25 November setiap tahunnya sebagai hari K-pop, belum diketahui secara pasti alasan penetapan ini, tapi sepertinya ini adalah dampak langsung dari fenomena K-pop di wilayah Nevada sendiri. Dan untuk pertama kalinya di dunia, genre musik tertentu diperingati secara khusus oleh sebuah kota.

Demam k-pop diprediksi masih akan berlanjut sampai beberapa tahun mendatang. Kita tunggu saja sampai kapan tren Hallyu atau Korean Wave (Gelombang Korea), sebuah istilah untuk menamai budaya Korea yang tersebar di berbagai belahan dunia ini akan berlangsung. Semoga k-pop lovers di Indonesia tidak melupakan jati dirinya sebagai warga negara Indonesia. Lebih ditekankan agar anak muda Indonesia tidak melupakan identitas diri. Namun fenomena Hallyu justru dijadikan contoh agar bangsa kita kelak dapat menciptakan trendsetter bagi bangsa lain sekaligus mempopulerkan budaya bangsa sendiri di mata internasional. Semoga.

CARA HIDUP SEHAT ALA RASULULLAH S.A.W


CARA HIDUP SEHAT ALA RASULULLAH S.A.W

Rasulullah SAW adalah insan mulia dengan riwayat sakit paling jarang. Beliau senantiasa dalam keadaan sehat sekalipun melaksanakan tugas dakwah kerasulan yang teramat berat dan menguras pikiran serta tenaga.

Apa rahasia dibalik kesehatan beliau?

Berikut ini adalah beberapa cara hidup sehat yang selalu beliau amalkan:

1. Selalu bangun sebelum Subuh
Rasulullah mengajak umatnya bangun sebelum subuh untuk melaksanakan shalat sunnah dan shalat subuh berjamaah. Hikmahnya adalah mendapat limpahan pahala, kesegaran udara subuh yang baik terutama untuk menyehatkan paru-paru serta menyegarkan pikiran. Asupan oksigen yang masih bebas polusi bisa menyehatkan otak.Bangun sebelum subuh dimanfaatkan Rosul untuk mendekatkan diri kepada Sang Khaliq lewat sholat tahajud, hajat, dan witir, dimana sholat dan doa di seperti malam terakhir termasuk waktu yang mustajabah
2. Aktif menjaga kebersihan
Rasulullah SAW senantiasa tampak bersih dan rapi. Setiap kamis atau jumat, beliau mencukur rambut halus di pipi, memotong kuku, bersiwak, serta memakai minyak wangi . Rosul juga sangat menjaga kebersihan mulut dan gigi melalui sunah Beliau bersiwaq sampai sekarang dianut oleh umatnya

3. Tidak pernah makan berlebihan
Rasulullah mengajarkan untuk mengisi perut kita dengan 3 hal secara seimbang: sepertiga diisi dengan makanan, sepertiganya dengan air, dan sepertiga sisanya untuk bernapas (diisi dengan udara).
Sabda Rasulullah:”Kami adalah satu kaum yang tidak makan sebelum lapar dan apabila kami makan, tidak terlalu banyak(tidak sampai kekenyangan)”.Menurut penelitiohan modern hampir separuh penyakit diakibatkan dari makanan yang berlebih dikonsumsi, seperti diabetes, jantung koroner, ginjal, dan sebagainya

4. Gemar berjalan kaki
Rasulullah berjalan kaki ketika ke masjid, pasar, ke medan jihad, ataupun sekedar mengunjungi rumah sahabat. Dengan berjalan kaki peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung. Kaki dan telapak kaki adalah bagian organ tubuh yang sangat penting dalam menjaga metabolisme tubuh, maka dengan berjalan kaki seluruh saraf saraf kaki dan telapak kaki akan selalu aktif yang nantinya akan berdampak positif terhadap organ lain

5. Tidak pemarah
Nasihat Rasulullah:”Jangan marah”, diulangi tiga kali. Ini menunjukkan hakikat kekuatan seseorang bukanlah terletak pada jasad, tetapi pada kebersihan jiwa.

Bila kita marah, cara paling mudah adalah mengubah posisi ketika marah. Jika sedang berdiri, maka duduklah. Jika sedang duduk, maka berbaringlah. Kemudian membaca ta’awudz serta mengambil air wudhu. Karena marah itu asalnya dari setan, dan setan terbuat dari api, maka padamkan dengan air wudhu. Pemarah bias menyebabkan darah tinggi, darah tinggi bisa menyebabkan komplikasi penyakit yang lain seperti ginjal, jantungkoroner, stroke dan lain lain

6. Optimis dan tidak berputus asa
Sikap optimis memberikan kekuatan tersendiri bagi kelapangan jiwa, selain itu perlu juga memperbanyak sabar, istiqamah, serta tawakal kepada Allah SWT.Sifat optimis dan tidak mudah putus asa melahirkan jiwa yang tangguh , kuar, tegar dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompititif

7. Tidak pernah iri hati
Kita perlu menjauhi sifat iri hati karena penting untuk menjaga kebersihan hati dan kesehatan jiwa. Kita harus selalu berdo’a: “Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari sifat-sifat mazmumah (mendatangkan keburukan pada diri) dan hiasilah diriku dengan sifat-sifat mahmudah (mendatangkan kebaikan pada diri)”.Iri hati , hasud, dan sombong meupakan paket penyakit yang sudah sangat tua sejak iblis iri dengan mahluk Alloh yang bernama Adam.

8. Pemaaf
Pemaaf adalah sifat terpuji yang bisa mendatangkan ketenteraman hati dan jiwa. Memaafkan orang lain akan membebaskan diri kita dari belenggu kemarahan. Ketika kita marah, marah itu akan melekat pada hati. Karenanya, mari menjadilan diri kita seorang yang pemaaf, karena dengan memaafkan akan membuat jiwa menjadi lapang dan badan akan selalu sehat.
Bahagia sebenarnya bukan mendapat, tetapi dengan memberi. Sebenarnya, banyak lagi cara hidup sehat Rasulullah SAW, namun setidaknya 8 cara hidup sehat ala Rasulullah tersebut cukup membantu kita menjalani hidup sehat.
Semoga bermanfaat!
                                                                     ----

Sehat adalah salah satu ni’mat yang diberikan oleh Allah kepada hambanya… dengan ni’mat sehat kita bisa melakukan segala aktivitas. Dengan ni’mat ini juga lah kita bisa beribadah kepada Allah.. konon, Rasulullah hanya dua kali sakit. yaitu tatkala menerima wahyu pertama. ketika itu beliau mengalami ketakutan yang sangat karena malaikat jibril menampakkan wujud aslinya sehingga menimbulkan demam hebat. Yang satunya lagi menjelang beliau wafat.Saat itu beliau mengalami sakit yang sangat parah, hingga akhirnya meninggal.
Dari situ kita bisa mengambil kesimpulan bahwasanya rasulullah mempunyai fisik sehat dan daya tahan luar biasa. padahal kita tau di jazirah Arab sana cuacanya sangat panas, tandus dan kurang bersahabat. Siapa pun yang mampu bertahan puluhan tahun dalam kondisi tersebut, plus berpuluh kali peperangan yang dijalaninya, pastilah memiliki daya tahan tubuh yang hebat.
Mengapa Rasulullah SAW jarang sakit? Pertanyaan ini menarik untuk dikemukakan. Secara lahiriah, Rasulullah SAW jarang sakit karena mampu mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan penyakit. Dengan kata lain, beliau sangat menekankan aspek pencegahan daripada pengobatan. Jika kita telaah Alquran dan Sunnah, maka kita akan menemukan sekian banyak petunjuk yang mengarah pada upaya pencegahan. Hal ini mengindikasikan betapa Rasulullah SAW sangat peduli terhadap kesehatan. Dalam Shahih Bukhari saja tak kurang dari 80 hadis yang membicarakan masalah ini. Belum lagi yang tersebar luas dalam kitab Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Tirmidzi, Baihaqi, Ahmad, dsb.
Ada lima cara Rasulullah menjaga kesehatan
Pertama, selektif terhadap makanan. Tidak ada makanan yang masuk ke mulut beliau, kecuali makanan tersebut memenuhi syarat halal dan thayyib (baik). Halal berkaitan dengan urusan akhirat, yaitu halal cara mendapatkannya dan halal barangnya. Sedangkan thayyib berkaitan dengan urusan duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makanan yang dikonsumsi. Salah satu makanan kegemaran Rasul adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang dicampur air untuk membersihan air lir dan pencernaan. Rasul bersabda, “Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat, yaitu madu dan Alquran” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).

Kedua, tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Aturannya, kapasitas perut dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makanan (zat padat), sepertiga untuk minuman (zat cair), dan sepertiga lagi untuk udara (gas). Disabdakan. ”Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Ketiga, makan dengan tenang, tumaninah, tidak tergesa-gesa, dengan tempo sedang. Apa hikmahnya? Cara makan seperti ini akan menghindarkan tersedak, tergigit, kerja organ pencernaan pun jadi lebih ringan. Makanan pun bisa dikunyah dengan lebih baik, sehingga kerja organ pencernaan bisa berjalan sempurna. Makanan yang tidak dikunyah dengan baik akan sulit dicerna. Dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan kanker di usus besar.

Keempat, cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Biasanya, Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan shalat sampai waktu yang diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namun tidak pula menahan diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan. Penelitian Daniel F Kripke, ahli psikiatri dari Universitas California menarik untuk diungkapkan. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan AS selama 6 tahun dengan responden berusia 30-120 tahun mengatakan bahwa orang yang biasa tidur 8 jam sehari memiliki resiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang biasa tidur 6-7 jam sehari. Nah, Rasulullah SAW biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak lebih dari 8 jam.
Cara tidurnya pun sarat makna. Ibnul Qayyim Al Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh ke arah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Terkadang beliau memiringkan badannya ke sebelah kiri sebentar, untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien. Pada saat itu makanan bisa berada dalam posisi yang pas dengan lambung sehingga dapat mengendap secara proporsional. Lalu beralih ke sebelah kiri sebentar agar agar proses pencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke lever, baru kemudian berbalik lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih cepat tersuplai dari lambung. Hikmah lainnya, tidur dengan miring ke kanan menyebabkan beliau lebih mudah bangun untuk shalat malam.

Kelima, istikamah melakukan saum sunnat, di luar saum Ramadhan. Karena itu, kita mengenal beberpa saum sunnat yang beliau anjurkan, seperti Senin Kamis, ayyamul bith, saum Daud, saum enam hari di bulan Syawal, dsb. Saum adalah perisai terhadap berbagai macam penyakit jasmani maupun ruhani. Pengaruhnya dalam menjaga kesehatan, melebur berbagai berbagai ampas makanan, manahan diri dari makanan berbahaya sangat luar biasa. Saum menjadi obat penenang bagi stamina dan organ tubuh sehingga energinya tetap terjaga. Saum sangat ampuh untuk detoksifikasi (pembersihan racun) yang sifatnya total dan menyeluruh.

Selain lima cara hidup sehat ini, masih banyak kebiasaan Rasulullah SAW yang layak kita teladani. Dalam buku Jejak Sejarah Kedokteran Islam, Dr Ja’far Khadem Yamani mengungkapkan lebih dari 25 pola hidup Rasul berkait masalah kesehatan, sebagian besar bersifat pencegahan. Di antaranya cara bersuci, cara ”memanjakan” mata, keutamaan berkhitan, keutamaan senyum, dsb.
Yang tak kalah penting dari ikhtiar lahir, Rasulullah sangat mantap dalam ibadah ritualnya, khususnya dalam shalat. Beliau pun memiliki keterampilan paripurna dalam mengelola emosi, pikiran dan hati. Penelitian-penelitian terkini dalam bidang kesehatan membuktikan bahwa kemampuan dalam memenej hati, pikiran dan perasaan, serta ketersambungan yang intens dengan Dzat Yang Mahatinggi akan menentukan kualitas kesehatan seseorang, jasmani maupun ruh

Sehat Holistis ala Rasulullah adalah buku kedua yang ditulis dr Briliantono (dokter medis) bersama Ustadz Rusli Amin (dokter rohani). Buku pertama adalah Sehat Tanpa Obat yang membahas cara sehat dengan menerapkan rukun Islam dalam hidup keseharian.
Menurut Ustad Januar, Rasulullah SAW telah mencontohkan pola makan yang cerdas seperti saat ketika makan daging domba atau onta selalu memilih pada bagian pahanya.Karena kita tahu pada bagian paha hewan yang selalu aktif bergerak menyebabkannya tidak terlalu mengandung lemak. Artinya, pada bagian pahalah benar-benar daging yang mengandung protein tinggi dan dibutuhkan oleh tubuh manusia. Bandingkan dengan masyarakat indonesia pada umumnya saat makan satu mangkuk sup, seperti kita semua tahu isinya bisa berbagai macam bagian tubuh mulai dari seluruh isi perut dan lemak habis dilahap, “Padahal dalam satu mangkok itu ada yang menyebabkan asam urat, darah tinggi, antung koroner dan penyakit lainnya.

Pola hidup yang sehat Rasulullah SAW lainnya adalah dengan menghindari dua jenis makanan yang satu sama lainnya saling berlawanan. Contohnya, Nabi tidak pernah memakan makanan sari laut yang mengandung ion negatif bersamaan dengan makanan darat dengan kandungan ion plus. Sebagai contoh, tidak memakan ikan dan susu, daging dan ikan, susu dan buah-buahan, ikan dan telur.

Masih yang diutarkan oleh Ustad Januar, salah seorang ahli nutrisi. Abdullah Mahmud, telah melakukan penelitian Cara Hidup Sehat Ala Rasulullah SAW. Berawal dari rasa penasaran dengan pertanyaan Mengapa Rasulullah tak pernah sakit saat dia hidup. Dan hasil penelitiannya benar-benar mengejutkan, bahwa ternyata , mengonsumsi dua jenis makanan yang satu sama lain saling berlawanan dapat menyebabkan metabolisme pada tubuh melakukan proses yang negatif. Dan dampaknya pada kesehatan akan dirasakan setelah 10-15 tahun. ”Memilih jenis makanan yang baik bagi tubuh manusia ini juga bisa disebut diet ala Rasulullah,

Selain pola makan yang telah disebutkan diatas , Rasulullah juga mencontohkan pola hidup sehat ala islam: sebagai contohnya adalah membiasakan diri bangun pada waktu dini hari. Nabi Muhammad, kata Ustad Januar, sudah mencontohkan kebiasaannya pada umatnya dengan bangun kemudian salat tengah malam, sekitar pukull 02.00 dini hari sampai subuh. Mengapa demikian? karena Ternyata oksigen pada waktu dini hari tersebut masihlah segar, di mana Allah SWT mengganti semua oksigen di bumi yang telah kotor dengan cara mengangkatnya ke langit dan kemudian diganti dengan oksigen yang baru. Selain hal itu, kebiasaan bangun dini hari juga sangat bagus untuk otak, contohnya adalah mudah dalam menghafal Al-Quran.
Pola hidup sehat lainnya yang mungkin saudara sudah tahu adalah, makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang. Tubuh setiap manusia yang hidup di muka inikan terbagi dalam tiga bagian yaitu 1/3 adalah makanan, 1/3 lagi air, dan 1/3 sisanya untuk oksigen. “ikaitu tidak seimbang maka otomatis tubuh manusiapun tidak akan normal.

Selain itu hidup sehat ala Islam yang perlu anda ketahui adalah membiasakan diri berjalan kaki. Rasulullah begitu menyukai berjalan kaki, walau sebenarnya dapat menunggangi onta. Salah satu manfaat dalam berjalan kaki adalah dapat memperlancar peredaran darah dengan terbukanya pori-pori kulit lebih lebar, sehingga sirkulasi oksigen ke dalam tubuh lebih lancar.

Pola yang terakhir, tentunya adalah dengan berpuasa. Dalam salah satu hadis Nabi dijelaskan; Suumu tasihhu yang maknanya berpuasalah agar kamu sehat. Minimal dengan berpuasa, memberikan kesempatan pencernaan untuk dapat beristirahat.

Diatas telah dijelaskan bagaimana sih pola hidup Ala Rasulullah SAW sehinnga membuatnya semamasa hidup senantiasa sehat dan terbebas dari berbagai penyakit. Sekarang keputusan ada di tangan anda sebagai umat Islam apakah akan mengikuti jalan beliau ataupun tidak, itu adalah pilihan anda sekalian. Selamat mencoba! dan saya berdoa semoga anda senantiasa sehat.

SEORANG IBU DAN NOVEL YANG MENGUBAH DUNIA


Seorang Ibu dan Novel yang Mengubah Dunia

HARRIET Beecher Stowe lahir pada 14 Juni 1811 bukan dari keluarga kelas bawah. Ia lahir dari keluarga yang intelek dan alim. Ia mendapatkan pendidikan istimewa pada masa ketika kebanyakan perempuan tidak bisa mendapatkan akses pendidikan formal. Singkatnya, ia menikmati semua kenyamanan terbaik yang ditawarkan zamannya. Kecuali bahwa ia menikah dengan seorang profesor pendiam dan kurang bergairah yang mengingatkan kita pada Edward Casaubon dalam novel George Eliot,Midllemarch.

Stowe tumbuh di tengah isu besar perbudakan. Ia menyaksikan bagaimana keluarganya memperlakukan budak. Namun, pada 1840, ketika koran-koran dipenuhi perdebatan mengenai masalah tersebut, ia berbalik menentang perbudakan.

Kehidupan Stowe berubah secara radikal pada 1852, ketika ia menerbitkan novelUncle Tom’s Cabin. Pada minggu pertama, novel tersebut terjual 10 ribu eksemplar dan membawanya menjadi penulis paling terkenal di dunia saat itu.

Ketika perang sipil meledak pada 1861, Uncle Tom’s Cabin secara menakjubkan terjual hingga 4 juta kopi. Setahun kemudian, ketika ia diundang ke Gedung Putih dan bertemu dengan Abraham Lincoln, ia disambut oleh sang Presiden dengan kalimat, “Jadi, kau wanita kecil yang menulis buku yang memulai perang besar ini!”

Uncle Tom’s Cabin merupakan salah satu novel yang paling berpengaruh di dunia. Novel tersebut sering diejek karena penuh melodrama. Tidak mengherankan George Orwell menyebutnya “novel buruk yang baik”. Sebab, yang berharga dari novel itu bukan prestasi sastranya, tapi keseriusannya berurusan dengan dunia nyata.

Berpusat pada kehidupan seorang budak kulit hitam, Uncle Tom’s Cabin membawa pembaca ke dunia jual-beli manusia. Dalam novel itu kita bisa melihat bagaimana anak-anak dipisahkan dari ibu mereka oleh pedagang kulit putih yang dilindungi oleh sistem perbudakan terlembaga.

                                                                          • • •

APA yang mendorong Stowe menulis novel yang memicu perang saudara itu? Mengapa seorang perempuan berkulit putih yang santun dan hidup nyaman menulis novel yang menginspirasi banyak bangsa untuk berempati pada nasib kaum tertindas? Anak.

Pada 1848, Stowe melahirkan Charley, anak keenamnya. Ia menyebut anak tersebut sebagai “kebanggaan dan harapanku”. Secara terbuka, ia memberinya lebih banyak perhatian dibanding anaknya yang lain. Namun, ketika berusia satu setengah tahun, Charley meninggal karena wabah kolera. Wabah itu menewaskan 9.000 orang. Duka ekstrem itu menelan dan menghantui hidup Stowe. Ia tidak bisa terlepas dari bayangan penderitaan yang merenggut jiwa anaknya dan menyesal karena tak mampu melakukan apa pun.

Kematian Charley adalah inspirasi yang berkelindan menjadi kisah penuh kehidupan dalam Uncle Tom’s Cabin. Peristiwa tunggal yang merobek hati itu membuat Stowe memahami apa yang dirasakan oleh sesama perempuan ketika anak-anak mereka diambil paksa dan dijual menjadi budak. Kesedihan melimpahkan bahan bakar dan wawasan empatik kepada Stowe.

                                                                           • • •

BUKAN semata perihal kehebatan cinta ibu kepada anak yang bisa kita pelajari darikisah Uncle Tom’s Cabin dan penulisnya. Kisah tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa aktivitas menulis dan membaca karya sastra rupanya bisa mengubah dunia.Uncle Tom’s Cabin membakar jiwa-jiwa manusia untuk merasakan penderitaan sesamanya dan menggerakkan mereka menentang penindasan.

“Melalui novel, untuk pertama kalinya, aku menyadari ada dunia lain di luar diriku sendiri. Aku bisa membayangkan kemungkinan untuk merasakan derita orang lain,” tulis novelis Julian Barnes dalam salah satu esainya. Kita sering kali berpikir seperti itu ketika membaca novel. Itu bukti bahwa membaca karya sastra dapat membantu kita menghindari kungkungan ego dan memperluas semesta moral kita. Karya sastra yang baik, seberapa halus pun dituturkan, selalu mengandung seruan untuk bergerak.

Ada banyak karya sastra lain yang sering disebut-sebut dan masuk dalam daftar buku yang mengubah dunia. Sebagai contoh, tentu kita ingat novel Things Fall Apart karya Chinua Achebe yang memberikan suara perlawanan kepada Afrika yang selama bertahun-tahun dibungkam penjajah.

Pernyataan yang lebih tegas ada dalam salah satu karya George Orwell. “I write because there some lie that I want to expose, some fact to which I want to draw attention, and my initial concern is to get a hearing,” tulis Orwell dalam esainya yang terkenal, Why I Write.

Orwell menganggap menulis sebagai aktivitas politis. Jika penulis menganggapnya demikian, berarti membaca juga harusnya dipandang sebagai tindakan subversif, bukan semata hiburan atau hobi.

Tapi, betulkah demikian? Jujur saja, tidak selalu demikian. Tidak banyak penulis pada zaman sekarang yang mau melakukannya. Jika ada penulis yang sadar melakukannya, kadang lalu dikaburkan oleh kritikus yang lebih tertarik membahas hal lain dalam karya yang mereka ulas. Parahnya lagi, pembaca lebih sering hanya ingin terhibur. Atau, menjadikan pengetahuan yang mereka dapatkan sebagai anak tangga untuk mencapai status-status pribadi dan menjadi penindas lain.

Menyedihkan kala menyadari hal semacam itu terjadi di tengah kepungan masalah sosial-politik. Tidak semua orang beruntung dan berani menjadi ibu yang mau terjun dari kenyamanan hidup dan mengubah kesedihan menjadi kekuatan seperti Harriet Beecher Stowe.

                                                                              • • •

SEJARAH BATIK DI INDONESIA


Sejarah Batik di Indonesia

September 2009 lalu UNESCO memberikan pengakuan internasional kepada batik Indonesia ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia.
Pengakuan ini dilakukan secara resmi pada sidang UNESCO di Abu Dhabi. Sebagai ungkapan rasa bahagia, maka setiap tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik. Batik Indonesia dinilai sarat teknik, simbol, dan budaya yang terkait dengan kehidupan masyarakat. Hal ini tentu saja membanggakan kita karena sebelumnya batik juga diklaim oleh negara lain sebagai warisan nenek moyang mereka.

Memang sejak lama ada berbagai pengaruh luar yang terdapat pada batik. Namun, akulturasi atau adaptasi budaya tersebut tidak mungkin dihindarkan. Contohnya saja Candi Borobudur. Berbagai pengaruh budaya India, tampak jelas dari keagamaan yang diwakili atau relief cerita yang terpahat pada dinding candi. Namun Candi Borobudur tetap diakui sebagai karya agung bangsa Indonesia sampai sekarang.
Asli Indonesia
Sebenarnya wacana tentang batik sebagai karya adiluhur mulai terlontar pada abad ke-19. Ketika itu pakar budaya Hindia Belanda, JLA Brandes mengatakan bahwa batik merupakan peninggalan asli milik bangsa Indonesia. Menurutnya, segala unsur dalam batik itu tidak dipengaruhi kebudayaan India, baik yang bercirikan Hinduisme maupun Buddhisme.

Pada awalnya pendapat Brandes itu mendapat tentangan dari sejumlah pakar budaya lain, di antaranya NJ Krom. Dia mengatakan bahwa batik sudah lama dikenal di India. Contohnya adalah seni batik yang berkembang di pantai Koromandel. Dari India, menurut Krom, seni itu dibawa ke Indonesia melalui jalur perdagangan.

Ada sebuah mitos bahwa pada abad ke-7 seorang pangeran dari pantai timur Jenggala bernama Lembu Amiluhur memperisteri seorang puteri bangsawan dari Koromandel. Puteri itu lalu mengajari seni membatik, menenun, dan mewarnai kain kepada para dayangnya. Maka dari itu orang-orang Jawa memiliki kemampuan membatik.

Pakar lain mengungkapkan, kemungkinan batik mulai diperkenalkan pada abad ke-7 hingga ke-8 oleh masyarakat Cina. Awalnya, pada abad-abad itu sejumlah kerajaan kuno di Indonesia mengirimkan misi diplomatik dan perdagangan ke Cina.

Sebagai negara penghasil keramik terbesar, konon di Cina didapati semacam motif batik pada keramik zaman dinasti Tang. Bahkan keramik tersebut juga dibuat dengan sistem batik, yakni bejana keramik diolesi malam (sejenis lilin) terlebih dulu, sebelum dilapisi dengan glasir. Pecahan keramik Cina tiga warna yang mirip batik seperti itu, banyak ditemukan pada situs-situs arkeologi di sekitar Candi Prambanan (Satyawati Suleiman, 1986:161). Temuan-temuan itulah yang rupanya mendasari teori bahwa batik berasal dari Cina.

Sebagian besar pakar sepakat bahwa asal-muasal batik adalah dari Indonesia. Kemungkinan, motif batik terinspirasi dari pola anyaman pada tembikar yang berasal dari masa prasejarah. Karena pada masa itu bahan pakaian dibuat dari kulit kayu dan serat tumbuh-tumbuhan, maka motif batik masih sangat primitif. Demikian pula pewarnaannya masih menggunakan manambul, yakni bahan pewarna alami yang menghasilkan warna gelap atau hitam, sebagaimana disebutkan dalam Prasasti Alasantan dari masa abad ke-10 Masehi.

Sebagian pakar menduga, batik memang berasal dari Cina dan/atau India. Namun, dengan teknologi tradisional, batik dikembangkan oleh masyarakat Jawa dengan segala filosofinya.

Diperkirakan, tradisi batik berawal di sekitar abad-abad ke-10, meskipun sulit melacak pastinya. Apalagi kata batik tidak ditemukan dalam bahasa Sansekerta atau Jawa kuno, bahasa mayoritas waktu itu. Ada dugaan kata batik berasal dari kata Melayu kuno tik yang berarti titik. Kain batik pada awalnya memang adalah kain yang dihiasi dengan gambar yang dibuat dari garis-garis dan titik-titik.

Pendapat lain mengatakan, kata batik berasal dari bahasa Jawa amba (menulis) dan titik, lalu diambil suku kata belakangnya saja: ba dan tik. Memang, pembuatan kain batik menggunakan canting yang ujungnya kecil, sehingga memberi kesan “orang sedang menulis titik-titik”. Dalam bahasa Jawa krama, batik disebut seratan, sementara dalam bahasa Jawa ngoko disebut tulis. Yang dimaksud adalah menulis dengan lilin.

Industri batik dalam bentuknya yang paling sederhana, diperkirakan mulai dikembangkan pada abad ke-10 itu juga ketika Jawa banyak mengimpor kain putih (kain mori) dari India sebagaimana diungkapkan berbagai sumber kuno. Bisa jadi lebih berkembang pada abad ke-11, saat sebuah prasasti menyebutkan kata “tulis” yang berkonotasi menorehkan desain batik dengan sejenis alat (canting).

Selain sumber tertulis berupa prasasti, motif-motif seperti batik bisa ditelusuri lewat sejumlah relief cerita di Candi Borobudur. Hanya penafsirannya masih memerlukan bahan pembanding lebih banyak. Persoalannya adalah batu-batu candi itu sudah agak aus, sehingga detail gambar kurang terlihat nyata.

Arca

Informasi yang lebih akurat tentang batik ditafsirkan dari berbagai kain yang dikenakan oleh sejumlah arca batu. Terutama pada arca-arca yang berukuran relatif besar dari zaman Majapahit. Konon arca Kertarajasa yang merefleksikan pendiri Majapahit, Raden Wijaya, dalam perwujudannya sebagai Harihara, memakai motif batik kawung. Karena itu kemudian batik kawung dianggap sebagai batiknya para raja atau bangsawan di Jawa.

Begitu pula pada arca Prajnaparamita yang terdapat di Candi Gumpung, Muara Jambi. Arca Harihara dan Prajnaparamita diperkirakan berasal dari abad ke-13. Jika motif pada arca tersebut boleh disebut sebagai batik, maka penciptaan batik merupakan perjalanan panjang cipta karsa peradaban manusia Nusantara sejak berabad sebelumnya.

Tafsiran lain mengatakan pola ceplok yang merupakan pola-pola batik kuno terdapat pada berbagai hiasan arca di candi-candi Hindu dan Buddha. Bentuknya adalah kotak, lingkaran, binatang, bentuk tertutup, dan garis-garis miring. Dasar pola ceplok paling nyata terdapat pada arca Buddha Mahadewa dari Tumpang dan arca Berkuti dari Candi Jago.

Perkembangan Batik

Seni membatik mulai membudaya pada abad ke-12. Mula-mula berkembang di Pulau Jawa, terutama di daerah Surakarta (Solo) dan Yogyakarta. Diperkirakan batik mulai dikenal luas pada abad ke-17. Semula batik ditulis dan dilukis pada daun lontar, dengan dominasi bentuk binatang dan tanaman. Namun lambat laun muncul motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber, dan sebagainya. Sebuah catatan tertulis menyebutkan batik baru muncul pada 1518 di wilayah Galuh, sekitar Barat Laut Jawa di masa pra-Islam.

Jenis dan corak batik tradisional sendiri tergolong amat banyak. Corak dan variasinya disesuaikan dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang memiliki kebudayaan atau tradisi batik.

Sejarah batik di Indonesia sangat boleh jadi berkaitan dengan Kerajaan Mataram Hindu (abad ke-9 hingga ke-10) dan Kerajaan Majapahit (abad ke-13 dan seterusnya). Pengembangan batik kemudian banyak dilakukan pada masa-masa Kerajaan Mataram Islam, diteruskan pada masa Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Pada awalnya, batik merupakan kesenian gambar di atas kain yang dikhususkan untuk pakaian keluarga para raja Jawa dan para pengikutnya. Karena itu batik hanya dikerjakan terbatas dalam lingkungan keraton. Namun karena banyak pengikut raja bertempat tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa ke luar keraton dan dikerjakan di rumah masing-masing abdi dalem.

Selanjutnya kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan meluas menjadi pekerjaan rumah tangga kaum wanita untuk mengisi waktu senggang. Maka, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari oleh wanita dan pria dari segala golongan ataupun umur.

Majapahit

Batik semakin berkembang setelah akhir abad ke-18, paling tidak awal abad ke-19. Batik yang dihasilkan mulanya adalah batik tulis sampai awal abad ke-20. Batik cap baru dikenal seusai Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920.

Batik yang telah menjadi kebudayaan di Kerajaan Majapahit, konon jejak-jejaknya masih dapat ditelusuri di daerah Mojokerto, Tulung Agung, dan Jombang. Sampai akhir abad ke-19 kerajinan batik masih populer di Mojokerto.

Tersebarnya batik ke berbagai wilayah, salah satunya karena dampak Perang Diponegoro (1825-1830). Ketika itu pasukan-pasukan Kiai Maja mengundurkan diri ke arah timur yang sekarang bernama Majan. Maka dikenallah nama Batik Majan yang muncul seusai Perang Diponegoro itu.

Di sejumlah daerah penyebarluasan seni batik dilakukan oleh putri keraton Solo yang menikah dengan Kiai Hasan Basri. Di antaranya dibawa ke Tegalsari dan Ponorogo, yang memang tidak jauh dari Solo. Yang pertama dikenal adalah batik tulis. Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah Perang Dunia I, dibawa oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas.

Dari kerajaan-kerajaan di Solo dan Yogyakarta, batik kemudian menyebar ke berbagai daerah, khususnya di wilayah Pulau Jawa. Kalau pada awalnya batik hanya sekadar hobi dari para keluarga raja di dalam berhias lewat pakaian, maka pada masa-masa selanjutnya batik dikembangkan menjadi komoditi perdagangan. Selama bertahun-tahun Batik Solo sangat disukai kalangan ningrat karena corak dan pola tradisionalnya sangat khas, misalnya Batik Sidamukti dan Sidaluhur.

Di Yogyakarta batik mulai dikenal pada masa Kerajaan Mataram Islam dengan rajanya Panembahan Senopati. Daerah pembatikan pertama adalah di desa Plered. Pembatikan pada masa itu terbatas dalam lingkungan keluarga keraton yang dikerjakan oleh wanita-wanita pembantu ratu. Oleh karena warga masyarakat tertarik pada pakaian-pakaian yang dikenakan oleh keluarga keraton, maka mereka menirunya. Akhirnya meluaslah pembatikan keluar dari tembok keraton.

Akibat dari peperangan antara keluarga raja-raja maupun dengan tentara Belanda dahulu, maka banyak keluarga raja yang mengungsi dan menetap di daerah-daerah baru, antara lain ke Banyumas, Pekalongan, Ponorogo, dan Tulungagung. Mereka ikut mengembangkan pembatikan ke seluruh pelosok pulau Jawa.

Tarumanagara

Dilihat dari peninggalan-peninggalan yang ada sekarang dan cerita-cerita turun-temurun, diperkirakan di daerah Tasikmalaya batik dikenal sejak zaman Kerajaan Tarumanagara. Kemungkinan pohon tarum yang banyak terdapat di sana dimanfaatkan untuk pembuatan batik kala itu.

Ke luar Jawa pun batik berkembang, termasuk ke Sumatera Barat. Sumatera Barat termasuk daerah konsumen batik sejak zaman sebelum Perang Dunia I, terutama batik-batik produksi Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta. Meskipun di Sumatera Barat telah berkembang terlebih dahulu industri tenun tangan “tenun Silungkang” dan “tenun plekat”, namun batik tetap digemari masyarakat setempat.

Pembatikan mulai berkembang di Padang setelah pendudukan Jepang. Pengembangannya terjadi secara tidak disengaja. Ketika itu akibat blokade Belanda, perdagangan batik menjadi lesu. Karenanya pedagang-pedagang batik yang biasa berhubungan dengan pulau Jawa mencari jalan untuk membuat batik sendiri. Ciri khas dari Batik Padang adalah kebanyakan berwarna hitam, kuning, dan merah ungu dengan pola Banyumasan, Indramayuan, Solo, dan Yogyakarta.

Di antara berjenis-jenis batik, tidak dimungkiri kalau yang paling populer sampai sekarang adalah Batik Pekalongan. Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu, dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik. Ada beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai jati diri Batik Pekalongan. Motif Jlamprang, umpamanya, merupakan ilham dari India dan Arab. Lalu Batik Encim dan Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina. Batik Belanda (disebut juga Batik VOC atau Batik Kompeni), Batik Pagi Sore, dan Batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.

Sebagai pakaian adat yang dulu banyak dipakai kalangan keraton, tentu saja batik sudah mempunyai motif baku yang penuh filosofi. Pada dasarnya ragam hias batik yang bercirikan tradisional adalah pola geometrik (ceplokan, pola hias kawung, nitik, lereng, parang, dll) dan pola non-geometrik (sidaluhur, sidamukti, semen rama, dll).

Dulu, pakaian batik menunjukkan status sosial. Selain itu banyak dipakai untuk upacara daur hidup. Namun dalam perkembangan selanjutnya batik berubah menjadi kain hiasan, artinya tidak digunakan semata-mata untuk pakaian tetapi juga untuk seprei, taplak meja, sarung kursi, dan sebagainya.

Patut dipertanyakan, apakah kita sudah bangga dengan ditetapkannya batik sebagai ikon warisan budaya asal Indonesia yang bertaraf internasional? Bagaimana dengan upaya pelestarian batik, yang semakin tahun semakin sedikit pendukungnya?

Pada pertengahan 2009 Departemen Arkeologi UI diundang oleh Walikota Pekalongan untuk berkunjung ke Museum Batik di sana. Maksudnya agar Tim Arkeologi UI bisa memberikan masukan untuk pengembangan batik di museum tersebut.

Di antara kegiatan itu tim UI sempat mengunjungi pengrajin batik terkenal di masa lalu, yakni seorang pioner batik peranakan. Ironisnya, saat ini tinggal cucunya seorang diri yang mengembangkan batik tersebut. Lainnya sudah gulung tikar atau alih profesi. Cucunya ini masih bertahan hanya karena ingin mempertahankan kehidupan para pengrajin yang sudah lama ikut dengan kakeknya dulu.

Hal ini tentu sangat dilematis, mau di kemanakan bila usaha ini tutup. “Sebagai jalan keluar Departemen Arkeologi sekarang ikut membantu memasarkan batik ini agar pengrajin terbantu, sementara batik peranakan tetap lestari,” kata Dr. Heriyanti, salah seorang dosen di Departemen Arkeologi UI.

Pada dasarnya batik dibedakan atas dua macam berdasarkan lokasinya, yakni batik pesisiran dan batik pedalaman. Batik pesisiran lebih berkembang karena banyak mendapat pengaruh dari luar. Dari teknik pembuatannya dikenal beberapa jenis batik, yaitu batik simbut, batik tulis, batik cap, batik printing, batik prada, dan batik campuran.

Batik Pengaruh Cina

Budaya Cina banyak memengaruhi ragam hias batik di Jawa, terlebih pada daerah pesisir utara Jawa. Corak hias naga, burung hong, bunga peony, dan rumpun bambu sering dijumpai pada batik-batik tersebut. Misalnya saja pada Batik Cirebon, Batik Lasem, dan Batik Pekalongan. Begitu juga di Rembang, Juwana, dan Pati. Di ketiga daerah ini batik gaya Cinanya disebut Lok Can.

Lok Can adalah salah satu jenis batik sutera yang paling populer, arti sebenarnya adalah sutera kebiru-biruan. Dulu batik Lok Can dipasok ke Bali, Nusa Tenggara, dan Sumatera. Bahkan diekspor ke Shanghai dan Hongkong.

Di daerah Cirebon dan Lasem berkembang Batik Bang-bangan. Batik ini menggunakan warna merah (Jawa, abang) pada proses pencelupannya, di atas warna dasar coklat sehingga menghasilkan warna merah bata yang unik.

Batik biru putih disebut Batik Kelengan, banyak ditemukan di daerah Ciledug, Cirebon. Batik ini dibuat dari bahan dasar kain katun dengan proses pewarnaan dan bahan-bahan alami (Buku Pengantar Pameran Tekstil dan Busana Indonesia yang Dipengaruhi Budaya Cina, 2005)

Pengaruh Cina tampak pula pada Batik Tiga Negeri. Dinamakan demikian karena proses pencelupan dan pelilinan berlangsung di tiga sentra batik yang berbeda, yakni Lasem, Pekalongan, dan Solo.

Salah satu corak batik pesisiran yang lumayan populer adalah Batik Buketan, dari bahasa Inggris bouquet. Batik ini sering diperkaya dengan ragam hias berupa kumpulan karangan bunga.

Penggolongan Batik

Penciptaan batik tidak terjadi begitu saja. Batik membutuhkan kain, kain membutuhkan keterampilan memintal. Memintal juga membutuhkan keterampilan memilih bahan yang tepat untuk kemudian diolah menjadi benang dan dirangkai menjadi pintalan.

Di beberapa wilayah di Indonesia, banyak dijumpai bahan-bahan pembuatan batik dari bahan alami, seperti kayu pohon mengkudu, kunyit, tinggi, soga, dan nila. Juga bahan soda yang dibuat dari soda abu serta garam yang dibuat dari tanah lumpur.

Kain batik memiliki nilai sejarah yang tak ternilai, karena pada kain batik terdapat makna suatu peristiwa, identitas, penjelasan strata sosial, bahasa kebudayaan, spiritualitas manusia, penemuan teknologi, dan perjalanan suatu peradaban.

Batik merupakan seni melukis yang dilakukan di atas kain. Dalam pengerjaannya, pembatik menggunakan lilin atau malam untuk mendapatkan ragam hias atau pola di atas kain yang dibatik dengan menggunakan alat yang dinamakan canting.

Indonesia memiki banyak karya budaya. Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang. Dibandingkan peninggalan budaya lainnya, seni batik memiliki kelebihan tersendiri. Nilai pada batik Indonesia bukan hanya semata-mata pada keindahan visual. Lebih jauh, batik memiliki nilai filosofi yang tinggi serta sarat akan pengalaman transendenitas. Nilai inilah yang mendasari visualisasi akhir yang muncul dalam komposisi batik itu.

Kegiatan membatik merupakan sebuah proses yang membutuhkan ketelatenan, keuletan, kesungguhan, dan konsistensi yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari serangkaian proses, mulai dari mempersiapkan kain, membuat pola, membuat isian, hingga pengeringan.

Batik dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu proses pembatikan, kualitas pembatikan, motif, dan warna batik. Beberapa orang ada yang memperhitungkan makna atau nilai yang terkandung dalam selembar kain batik.

Secara visual, batik mempunyai sejumlah pakem yang mesti diterapkan dalam penggunaannya. Baik dalam pakem pembuatan pola maupun pakem penggunan motif tersebut beserta acara atau upacara ritual yang akan diselenggarakan. Tidak sembarang orang boleh menggunakan pola tertentu. Pola Parang Rusak, misalnya, hanya boleh digunakan oleh Pangeran atau Pola Truntum yang diperuntukkan bagi pasangan pengantin.

Warna yang digunakan pada batik keraton terbatas pada pewarna alami. Ini karena pada masa itu belum ditemukan pewarna sintesis. Berdasarkan kosmologi Jawa, penerapan warna seperti hitam, merah, putih atau coklat mengacu pada pakem yang berlaku. Semua tata aturan tersebut bertujuan untuk penyelarasan dan harmonisasi. Penyelarasan dan harmonisasi itu sendiri merupakan suatu tujuan utama dari kearifan lokal dalam penciptaan karya seni, dalam hal ini adalah batik. Penciptaan tersebut merupakan suatu bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini kiranya sesuai dengan adagium “seni sebagai seni”, bukan seni untuk sebatas harta.

Desain Batik

Pada umumnya ada dua jenis desain batik, yaitu geometris dan non-geometris. Desain geometris terdiri atas :(1) motif parang dan diagonal, 
(2) persegi/persegi panjang, silang atau motif ceplok dan kawung, dan
(3) motif bergelombang (limar).
 Sementara desain non-geometris terdiri atas :
(1) semen [motif semen terdiri atas flora, fauna, gunung (meru), dan sayap yang dirangkai secara harmonis], (2) buketan, dan 
(3) lunglungan.

Ditinjau dari jenisnya, kita mengenal batik keraton, yakni batik dari Surakarta (Solo) dan Yogyakarta (Yogya). Batik keraton memiliki beberapa motif dan filosofi. Motif Ceplokan Kasatrian digunakan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah, orang yang mengenakannya akan terlihat gagah dan kepribadian yang berani; Motif Parang Rusak Barong (parang berarti senjata) menunjukkan kekuatan, kekuasaan, dan pergerakan yang gesit, ksatria yang mengenakan batik ini terlihat gagah dan cekatan; Motif Kawung digunakan oleh para Raja dan keluarga kerajaan, sebagai sebuah simbol kekuasaan dan keadilan; Motif Truntum (truntum berarti membimbing), mengandung makna bahwa diharapkan orang yang memakainya dapat memperoleh dan memberi kebaikan.

Jenis lainnya adalah batik pesisir, yakni batik yang dibuat di luar daerah Solo dan Yogyakarta. Beberapa contohnya Motif Megamendung dari Cirebon, Motif Paksinagaliman dari Cirebon, Motif Merak Ngibing dari Indramayu, dan Motif Sawat Gunting, juga dari Indramayu.

Batik harus benar-benar kita lestarikan. Pengalaman yang lalu-lalu menunjukkan pelestarian berbagai peninggalan masa lampau hampir selalu terabaikan karena masalah dana. Nah, mulailah membuka mata, perjuangan keras agar batik tidak diklaim negara lain sudah berhasil, kini upaya pelestarian harus benar-benar dipikirkan.

Sejarah Teknik Batik

Seni pewarnaan kain dengan teknik pencegahan pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal sejak abad ke-4 SM, dengan ditemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Cina, semasa Dinasti T’ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX. Batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.

Walaupun kata “batik” berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidak tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa teknik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7.

Di sisi lain, J.L.A. Brandes dan F.A. Sutjipto percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.

G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.

Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa. Serasah itu ditafsirkan sebagai batik.

Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda.

Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.

Sejak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul. Dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Persekutuan Malaya juga membawa batik bersama mereka.

Budaya Batik

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, khususnya Jawa, sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun-temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia yang sampai saat ini masih ada. Batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.


Corak Batik

Ragam corak dan warna batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

Pada awalnya baju batik kerap dikenakan pada acara acara resmi untuk menggantikan jas. Tetapi dalam perkembangannya pada masa Orde Baru baju batik juga dipakai sebagai pakaian resmi siswa sekolah dan pegawai negeri (batik Korpri) setiap hari Jumat. Perkembangan selanjutnya batik mulai bergeser menjadi pakaian sehari-hari terutama digunakan oleh kaum wanita. Pegawai swasta biasanya memakai batik pada hari Kamis atau Jumat.

Di Malaysia setiap Kamis, semua pegawai negeri lelaki diharuskan memakai baju batik Malaysia mulai 17 Januari 2008. Ketua Pengarah Jabatan Perkhidmatan Awam Tan Sri Ismail Adam telah membagikan kepada semua jabatan kerajaan. Sebelum ini peraturan memakai baju batik hanya pada Sabtu saja. Kemudian diubah kepada hari ke-1 dan hari ke-15 setiap bulan. Tetapi banyak yang melupakannya.